Overthinking #5

 Tangerang,18 April 2021


Aku capek, aku capek hidup

Semua orang pasti bakal pergi

Aku ga berkontribusi apapun sama hidup mereka

Aku ga penting

Satu satu nya orang di hidupku yg pernah bilang dia sayang dan cinta sama aku pun pasti bakal pergi

Dengan sifat sifatku yg begini

Kalau aku bilang sama dia sekarang pasti dia bakal bilang "ngga kok, jangan mikir gitu, kamu ga boleh mikir gitu, aku selalu ada buat kamu"

Tapi ini sekarang, hal hal kecil dari mulutnya atau dari ketikan chat nya aja dia lupa, apalagi hal besar seperti itu

Kecuali dia memang sungguh-sungguh bilang begitu, dia bakal tetap tinggalin aku karena aku bakal terus begini, terus merasa ga dicintai hanya karena hal kecil

Dia pasti bakal capek, dia bakal kesel

Karena dia ga pernah mencintai sebesar cara ku mencintai seseorang

Dia pasti bakal pergi, kalau dia pergi, ga mungkin semua orang ga pergi, semua orang pasti bakal tinggalin aku

Kalau pun dia akan selalu nemenin aku, aku gaakan kuat hidup selama lamanya dengan dicintai menggunakan caranya

Tapi aku tahu berubah itu sulit karena aku pun gabisa, dia manusia, dia juga apsti susah berubah, atau mungkin gaakan mau berubah dengan sifatnya

Aku juga mau diperjuangkan, dicintai kayak perempuan lain

Tapi kenapa gabisa

Aku salah apa

Tiap dia kirim pesan yg manis, bahkan pesan pertama dia, selalu aku screenshot dan aku simpan

Aku bahkan punya folder khusus yg isinya kata kata manis dari dia

Yg selama ini aku lihat ketika aku ga semangat hidup, ga merasa dicintai

Aku selalu lihat untuk mengingat kalau setidaknya aku penting untuk dia

Tapi sekarang ga begitu, sejak seminggu lalu aku tahu dia hapus semua history chat kita, tiap aku lihat semua kata manis dia baik yg udah aku simpan ataupun batu dia kirim, rasanya sudah berbeda, toh nanti juga dia hapus, ternyata aku ga sepenting itu

Satu satunya orang yg bilang sayang sama aku aja ga merasa kalau aku penting dihidupnya, apalagi semua orang

Memang, sepertinya aku ga penting

Sedangkan semua orang penting buat aku


Kalau gitu kenapa mereka yg harus pergi, ketika mereka pergi, aku bakal merasa kehilangan, menderita dan selalu mengingat mereka, hidupku gaakan sama lagi

Sedangkan kalau aku pergi, mungkin mereka cuma bakal sedih 2-3 hari, setelah itu hidup normal

Bahkan satu satunya orang yg pernah bilang sayang sama aku pun, lebih buruk lagi, dia seperti sudah mempersiapkan, gamau punya memori apapun ttg aku, kita ga punya foto bareng, kita ga pernah jalan barang, gaakan ada tempat yg mengingatkan dia ttg aku, gaakan ada lagi yg mengingatkan dia ttg aku, gaada ada pemandangan apapun yg mengingatkan dia ttg aku, dan semua history chat pun dia hapus semua, lalu apa yg buat dia ingat sama aku, gaada

Ketika aku pergi, aku udah gaada, ya dia akan mudah melupakan, aku ga ernah ada dihidupnya, aku gapernah jadi sejarah apapun

  1. Kita berdua tidak punya sejarah

Dia ga pernah mau membuat rencana, menjanjikan apapun dengan pasti, seakan masa depan itu belum ada, dengan dalih "aku ga suka bikin rencana, maunya tiba tiba aja" padahal kalau tiba tiba dia pasti gabisa karena ga punya persiapan apa apa, kalau pun bisa di persiapkan dari pagi, dia gaada balas chat ku sampaii siang, supaya memang tidak ada waktu  dia pasti benar benar capek, memikirkan punya pacar yg berlebihan

  1. Kita berdua ga punya masa depan

Tiap aku minta buat pergi makan disaat itu juga, dia gamau,mager, ga lapet apapun alasannya, tiap aku minta buat temenin aku, dia mikir panjang banget, rasanya kayak aku nyusahin banget, tiap aku minta video call/call biasa, wah ya memang akhirnya kita lakukan, tapi aku harus mengemis waktu dia, dan itu sakit banget, walau terbayar dengan bisa melihat/mendengar dia, tapi rasa rendah itu masih sakit bgt, kenapa aku gabisa kayak perempuan lain yg selalu diperhatikan? Tiap kita habisin waktu bersama, dia pasti yg pingin banget plg duluan, Kenapa dia terlalu menunjukan kalau dia ga punya perasaan sama aku?

Tapi setelah itu dia menunjukkan hal lain yg buat aku merasa bersalah punya pikiran buruk itu

  1. Masa sekarang yg kita berdua punya terasa…

Sekarang yg aku tahu, aku akan terus merasa begini dengan siapapun aku hidup. Karena masalah nya ada di aku

Memang benar, kita harus memperbaiki hidup dulu sebelum memulai punya hubungan dengan orang lain

Tapi buat apa, buat apa aku hidup, aku ga punya tujuan, aku ga punya bakat, aku ada tapi tidak ada di dunia ini

Aku menderita, aku punya Tuhan

Ia selalu ada, kenapa aku ga sama Tuhan aja, kenapa aku harus ada di dunia manusia, dan menderita?

Kenapa aku belum dipanggil?

Kalau aku akhiri sendiri Tuhan marah, satu satunya yg aku punya marah dan membuangku ke dunia yg lebih buruk dari dunia ini?

Apa kalau punya pikiran ini Tuhan juga akan marah, jadi di dunia ini aku menderita karena pikiran ku sendiri, dan aku akan mati lalu menjalani hidupku di dunia yg lebih buruk?

Lalu aku harus kemana?

Kenapa aku ada kalau harus begini?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

LDK 2015

Sepuluh 5

Menjelang Lomba tengsaw